Selasa, 25 Maret 2014

Manusia & Penderitaan


A.    PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata Derita yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan termasuk realitas Dunia dan Manusia. Penderitaan ada yang ringan dan ada yang berat. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Bisa juga penderitaan menjadi energi untuk bangkit dan menjadikan seseorang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Penderitaan juga merupakan teguran Tuhan kepada Umat-Nya agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya. Sebelum penderitaan itu terjadi pada umumnya manusia telah diberikan tanda, tanda itu dapat berupa mimpi dan lain sebagainya.
Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala kelebihannya dibandingkan dengan makhluk lainnya. Penderitaan itu dapat berkurang tergantung bagaimana manusia menyikapi penderitaan itu. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang sedang dialaminya akan segera menyadarkan dirinya untuk bertaubat kepada Nya dan pasrah terhadap takdir yang telah ditentukan Tuhan terhadap diri nya, dan yakin bahwa kekuasaan Tuhan jauh lebih besar dari dirinya. Kepasrahan itu yang membuat manusia merasakan kedamaian dalam hatinya dan lama kelamaan akan berkurang penderitaan yang dialaminya. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.
Di dalam Al-Qur’an maupun kitab suci agama lainnya banyak surat dan ayat yang menjelaskan tentang penderitaan manusia dan peringatan kepada manusia akan ada nya penderitaan, namun pada umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut.
Dalam surat Al-Insyiqoq ayat 6 dinyatakan bahwa Manusia ialah makhluk yang hidup nya penuh perjuangan. Ayat tersebut dapat diartikan bahwa manusia harus bekerja keras untuk kelangsungan hidup nya yaitu dengan cara menghadapi alam, menghadapi manusia disekelilingnya dan tidak lupa untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Apabila manusia melalaikan salah satu nya akibatnya manusia akan menderita.
Penderitaan itu ada yang fisik dan ada yang psikis. Penderitaan fisik dapat dihadapi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis penyembuhannya terletak pada kemampuan penderita menyelesaikan persoalan-persoalan psikis.
 BIOGRAFI CHAIRUL TANJUNG

Chirul Tanjung (CT) adalah konglomerat Indonesia yang namanya berada di urutan 937 dari 1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes dengan total kekayaan senilai USD 1 miliar. Ayah CT adalah A.G. Tanjung, wartawan Orde Lama yang dulu pernah menerbitkan lima surat kabar beroplah kecil.

Pekerjaan yang dilakukan CT berbeda jauh dengan disiplin ilmu yang ditekuninya di bangku kuliah. Ketika menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi UI tahun 1981, CT mengalami kesulitan finansial untuk biaya kuliah. Saat itulah kemampuannya berbisnis diasah. Ia mulai berbisnis kecil-kecilan menjual buku kuliah stensilan, kaos, dan sebagainya. Kemudian ia memiliki toko peralatan laboratorium dan kedokteran di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, namun mengalami kebangkrutan. 

Setelah itu ia mencoba membuka usaha kontraktor tetapi kurang berhasil sehingga ia bekerja di perusahaan baja. Lalu, ia pindah ke perusahaan rotan di mana ia bertemu dengan tiga orang rekan dan mendirikan PT. Pariarti Shindutama. Perusahaan ini memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor, dan CT beruntung usahanya kali ini menuai untung besar karena perusahaannya mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu anak-anak dari Italia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya CT memutuskan untuk berkarya sendiri karena terjadi perbedaan paham dengan rekan-rekannya.

Lepas dari bisnis sepatu ekspor, CT mengarahkan usahanya ke konglomerasi dengan tiga bisnis inti, yaitu keuangan, properti, dan multi media. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Tugu yang sekarang menjadi Bank Mega yang kini merangkak naik menjadi bank kelas atas. Ia juga merambah ke bisnis sekuritas, asuransi jiwa, dan asuransi kerugian. Pada sektor sekuritas, CT memiliki perusahaan real estate dan membangun Bandung Supermall pada 1999.

Saat ini, CT berkecimpung di bisnis pertelevisian dengan mendirikan Trans Corp yang membawahi Trans TV dan Trans 7. Walaupun persaingan di industri pertelevisian semakin ketat, namun CT yakin Trans TV bisa terus berkembang melihat bahwa belanja TV nasional telah mencapai angka 6 triliun setahun dan 70% di antaranya akan diambil oleh televisi.
Selain Trans Corp., CT memiliki Para Group yang mengayomi 5.000 karyawan dengan Para Inti Holdindo sebagai kepala industri yang memiliki tiga anak perusahaan, yaitu Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).

CT melebarkan sayapnya di dunia bisnis dengan menggunakan Trans Corp untuk mengakuisi 40% saham PT Carrefour Indonesia senilai Rp 3 triliun melalui PT Trans Ritel. Setelah memiliki 40% saham Carrefour, ia kini menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesia didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S.Bimantoro (mantan petinggi Polri) sebagai komisaris.
Setelah akuisisi oleh Trans Corp, komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesia BV 11,5%. Dengan gurita bisnis seperti ini, CT menduduki posisi ke-13 dari total 40 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2009 versi majalah Forbes.

 CT mengaku lebih suka mengakuisisi dibandingkan membangun bisnis karena akusisi perusahaan membuat sinergi memperluas ladang usaha. Waktu saya memulai banyak waktu tapi enggak punya uang. Mulai dari nol. Lama-lama  jadi besar punya uang, tidak punya waktu. Maka yang dilakukan tidak perlu bangun tapi mengakusisi.

Riset dan analisa oleh Almas Adibah
PENDIDIKAN
·         SD Van Lith, Jakarta (1975)
·         SMP Van Lith, Jakarta (1978)
·         SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
·         Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
·         Executive IPPM (MBA; 1993)
KARIR
·         Pendiri PT. Pariarti Shindutama
·         Pemilik Bandung Supermal
·         Pemilik Trans Corp.
·         Pemilik Para Group
·         Komisaris Utama PT Carrefour Indonesia
Buku:
·         Si Anak Singkong
PENGHARGAAN
·         Urutan 937 dari 1.000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes
·         Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional (1984-1985) - Penghargaan sebagai anggota civitas akademika yang berjasa kepada fakultas dan universitas
·         Eksekutif Muda Berprestasi 1992-1993 dari Studio Seven Production, Jakarta (23 Mei 1993)

·         Soegeng Sarjadi Award





Senin, 24 Maret 2014

Pengaruh Budaya Luar (Korea) Terhadap Jati Diri Bangsa

    Di zaman yang semakin modern ini, remaja-remaja di Indonesia selalu mengikuti perkembangan yang ada di antaranya yaitu demamnya budaya KPOP atau korean POP. Mereka menikmati berbagai hal dari KPOP diantaranya BOYBAND/GIRLBAND korea , lagu-lagu korea, film/drama korea,  hingga sytle korea. Budaya korea tak hanya di nikmati oleh remaja dari anak kecil hingga orang tua pun turut menikmatinya, terlebih bagi para perempuan yang menyukai KPOP walau tidak di pungkiri ada pria juga.



    Tapi, bagi kita yang tidak sama sekali menyukai KPOP menurut mereka bisa menyebutkan berbagai kata sumpah serapah. Saya akan membahas apa pengaruh untuk jati diri bangsa kita dan dampak positif juga negatifnya dari budaya luar khususnya korea. Dari sudut pandangan beberapa remaja yang tidak menyukai budaya korea, seharusnya para remaja tidak perlu hanyut atau terbawa dengan adanya KPOP sekarang, banyak hal penting yang mereka harus lakukan tanpa mengikuti gaya-gaya KPOP atau mengikuti perkembangan KPOP sekarang. Peran remaja itu sendiri ialah sebagai penerus bangsa, yang intinya penerus inilah yang akan menentukan bagaimanakah kedepannya bangsa kita ini. Apakah akan menuju sisi yang baik atau yang buruk. Semakin berkembangnya jaman, para remaja kita semakin tidak memperlihatkan fungsi utamanya sebagai penerus bangsa.

   Berlawanan arah dengan remaja yang menyukai KPOP, menurut mereka KPOP itu unik dari suka dengan KPOP juga bisa mengetahui tentang budaya korea secara tidak langsung, tidak perlu ke korea langsung untuk mengetahui korea itu seperti apa, seperti drama-drama korea yang menampilkan tempat-tempat di korea yang menarik. Juga sedikit demi sedikit mengetahui bahasa korea dengan mengetahui lagu-lagu dari GIRL/BOY BAND korea tersebut.

     Beberapa testimoni dari yang menyukai KPOP dan yang tidak menyukai KPOP, dan bisa diambil dampak positif dan negatifnya.

Dampak Positifnya :
1. Munculnya BOY/GIRL BAND korea dapat menginspirasi BOY/GIRL BAND di indonesia karena dikorea sebelum mereka debut, mereka harus melakukan training terlebih dahulu kurang lebih selama 3-5 tahun, tidak seperti BOY/GIRL BAND indonesia yang dari muncul di youtube akan terkenal (walaupun hanya sementara)


2. mengetahui sedikit demi sedikit berbagai kebudayaan yang ada di korea seperti bahasanya, tempat wisata yang ada di korea, dll

Dampak Negatifnya :
1.   BOROS, apabila ada konser yang berbau BOY/GIRL BAND korea mereka rela memburu tiket dengan harga yang tinggi supaya terlihat jelas dan puas perform dari idola mereka, dan juga rela mengoleksi marchendise seperti album, poster, kaos, pin, gantungan dltidak murahl yang harganya .  sebaiknya uang mereka dipakai untuk yang lebih bermanfaat untuk diri sendiri atau untuk membantu sesama yang tak seberuntung kita

2.       Acuh terhadap budaya asal

..    Rasa cinta yang berlebihan terhadap budaya korea yang membuat rasa nasionalis para remaja berkurang.

   Boleh saja kita mengidolakan/fans terhadap sesuatu yang menurut kita unik, tapi jangan sampai melupakan bahwa kita adalah generasi penerus yang akan membawa negara Indonesia menjadi negara yang maju. Cara kita untuk menumbuhkan rasa cinta budaya lokal dibanding budaya luar adalah mencintai dan menghargai bahwa budaya Indonesia jauh lebih baik dibanding budaya luar, dan tak luput dari peran pemerintah dan kita sebagai masyarakat Indonesia meningkatkan mutu dan kualitas budaya Indonesia.